Gaya Interior Populer Yang Cocok untuk Apartemen Studio

jasa desain apartemen studio ala scandinavian

Apartemen studio merupakan unit apartemen yang hanya terdiri dari satu kamar dengan luas 20 sampai 30 meter persegi. Unit apartemen ini biasanya digunakan oleh orang-orang yang baru bekerja dan belum berkeluarga. Karena luasnya yang terbatas, pemilik apartemen studio perlu memutar otak agar dapat menghadirkan kamar tidur, ruang tamu, serta dapur dalam satu ruangan.

Dengan luas yang terbatas, penghuni apartemen perlu membatasi furnitur serta perabotan agar ruang geraknya di dalam apartemen tetap maksimal. Oleh karena itulah gaya interior yang digunakan pada apartemen studio umumnya adalah gaya minimalis. Gaya interior ini pun dianggap sebagai gaya interior yang cocok untuk apartemen studio. Meski begitu, Anda masih dapat mengombinasikannya dengan gaya lain sesuai dengan selera.

interior populer yang cocok untuk apartemen studio

Gaya Desain Interior yang Populer

Ada banyak gaya desain interior di dunia, namun tidak semuanya menjadi gaya desain interior yang populer. Berikut ini beberapa gaya desain interior yang populer juga gaya interior yang cocok untuk apartemen studio.

Tertarik ganti desain apartemen agar sesuai keinginan Anda, yuk coba jasa interior apartemen surabaya, desain menarik sesuai keingina, harga fleksibel 🙂

  1. Modern
apartemen studio modern surabaya

Gaya desain interior modern merupakan salah satu gaya interior yang cocok untuk apartemen studio. Pasalnya, gaya desain interior ini identik dengan pemilihan warnanya yang sederhana dengan desain yang bersih. Material yang digunakan pada gaya interior modern biasanya berupa kaca, logam, dan baja yang dikombinasikan dengan garis-garis yang bersih. Mirip seperti gaya desain minimalis yang mengutamakan fungsionalitas dan kederhanaan, gaya modern juga mengutamakan kesan sederhana pada setiap elemennya. Oleh karena itulah furnitur yang digunakan cenderung ramping dan minim aksesoris.

  • Kontemporer
desain kontemporer apartemen studio

Gaya kontemporer sering disandingkan dengan gaya modern dalam desain interior. Karena kerap disandingkan dan diaplikasikan bersamaan, kedua gaya interior ini pun tampak serupa di mata orang awam. Namun, salah satu perbedaan mendasar dari gaya interior modern dan kontemporer adalah dari segi kekakuan. Gaya modern cenderung sangat kaku karena menggunakan garis-garis yang tegas, sementara gaya kontemporer cenderung lebih halus karena masih menghadirkan garis lengkung. Pada gaya modern, garis lengkung tidak diterapkan sehingga kesan yang ditimbulkan pun lebih kaku.

  • Industrial

Gaya industrial identik dengan warna dominan yang cenderung gelap dan netral, bertolak belakang dengan warna putih yang dapat memberikan kesan lega pada ruang sempit seperti apartemen studio. Dengan mengetahui hal ini, Anda mungkin akan berpikir bahwa gaya desain industrial kurang cocok untuk apartemen studio. Namun, dengan kreativitas, gaya ini masih dapat diterapkan pada unit apartemen yang sempit. Ini karena gaya industrial biasanya mengusung konsep keterbukaan ruangan atau tidak menggunakan sekat. Oleh karena itulah sekalipun warna yang digunakan cenderung gelap, sirkulasi cahaya yang masuk dapat maksimal. Selain itu, warna putih juga dapat diterapkan pada gaya industrial, misalnya pada sebagian dinding apartemen sementara dinding lainnya dipasang wallpaper yang bermotif dinding bata ekspos.

  • Scandinavian
jasa desain apartemen studio ala scandinavian

Disebut gaya scandinavian karena gaya interior ini terinspirasi dari alam serta iklim negara-negara Nordik di Eropa Utara. Lebih tepatnya, gaya ini mengadaptasi dari desain interior yang diterapkan oleh orang-orang di sana.

Ciri khas dari gaya interior scandinavian adalah penggunaan warna putih yang dominan yang dikombinasikan dengan warna netral dari unsur kayu serta jendela kaca yang memaksimalkan pencahayaan alami. Furnitur yang digunakan pada gaya desain ini juga sederhana dan tidak banyak menggunakan elemen dekorasi.

Jika dilihat sekilas, gaya interior scandinavian ini mirip dengan gaya minimalis karena keduanya mengutamakan fungsi. Namun, gaya scandinavian biasanya tidak menggunakan karpet, melainkan menggunakan lantai kayu. Gaya ini juga sangat identik dengan warna putih, terang, lapang, dan nyaman.

Gaya scandinavian ini merupakan gaya yang cocok untuk apartemen studio karena dapat menciptakan kesan luas pada ruang yang sempit, sama seperti gaya minimalis. Namun, salah satu perbedaan yang mencolok antara gaya minimalis dengan gaya scandinavian adalah kain-kain tebal yang diletakkan di atas sofa. Kain-kain tersebut berfungsi sebagai penghangat ruangan yang sangat penting di negara Nordik yang beriklim dingin. Agar ruang apartemen menjadi lebih hidup, Anda bisa menambahkan tanaman hijau yang kontras dengan warna putih.

  • Rustic

Gaya rustic sangat kental dengan unsur alam sehingga Anda akan melihat banyak elemen yang berwarna hangat pada bangunan yang mengaplikasikan gaya interior ini. Warna hangat yang dimaksud adalah warna-warna alam seperti cokelat, hijau, abu-abu, khaki, dan warna alami lain seperti warna bebatuan, tanah, lumpur, maupun batang kayu. Karena kental dengan unsur alam, furnitur yang digunakan biasanya tidak diberi finishing sehingga teksturnya pun kasar, mirip seperti gaya industrial. Bedanya, gaya industrial biasanya lebih fokus pada penggunaan unsur metal, sementara gaya rustic berfokus pada unsur alami yang tidak di-finishing dengan baik dan terkesan tua.

suka konten kami? share yuk

Artikel Menarik Lainnya